Article,Lebih Sering Orgasme

Wanita Single Lebih Sering Orgasme

Banyak wanita mendambakan orgasme saat berhubungan seks dengan pasangannya. Namun ternyata, perempuan lajang jauh lebih sering mencapai orgasme dibanding mereka yang menikah atau memiliki pasangan.

Setidaknya demikian menurut survei seksualitas baru di Queensland, Australia, yang meneliti kehidupan seks wanita usia matang.Studi ini melibatkan 500 wanita berumur anrara 40 dan 70 tahun. Hasil riset menunjukkan, sebanyak 56 persen wanita yang aktif secara seksual namun tidak memiliki pasangan bisa mencapai orgasme tiap kali mereka masturbasi.

Sementara wanita yang punya pasangan hanya 24 persen saja yang bisa mencapai kepuasan seksual. Demikian seperti diberitakan harian Austalia, Sydney Morning Herald.
“Itu perbedaan yang signifikan dan saya bisa bayangkan para pria di sana sedikit terkejut dan heran karena wanita ternyata lebih puas tanpa mereka,” kata ahli terapi seks medis Dr. Jane Howard.

Menurut Dr. Howard, wanita single lebih mudah merasakan orgasme karena mereka tidak perlu terganggu oleh keinginan menyenangkan pasangan atau mengikuti fantasi sex kaum pria.
Hasil studi juga menunjukkan lebih dari 80 persen wanita usia 40-an tahun aktif secara seksual. Namun angka ini merosot menjadi 27 persen bagi wanita umur 70-an tahun. Jadi intinya wanita bisa sendiri mencapai kepuasan sek tanpa laki2. betulkah para wanita ?

Article, Tempat Anda Bekerja

Mencari Pekerjaan ? atau Lowongan Kerja ?


Anda sedang mencari untuk menemukan pekerjaan? Jangan asal tubruk dan jangan asal kena, karena boleh jadi tempat kerja yang sedang Anda bidik menyimpan sejumlah masalah di kemudian hari.
Tentu Anda tidak ingin kecewa setelah bergabung di kantor itu.Berikut sejumlah tips mengetahui tempat kerja bermasalah, sebagaimana ditulis oleh Joshua Piven dan David Borgenicht dalam bukunya The Worst-Case Scenario.

Amati betul kebersihan toiletnya. Apakah toiletnya benar-benar bersih dan apik? Atau justru terkesan jorok, dengan serakan kertas pembersih.
Kurangnya perhatian kepada hal-hal kecil mencerminkan kurangnya perhatian kepada hal-hal yang lebih besar. Biasanya membangun hal-hal besar dapat memulainya dari hal-hal kecil.

Perhatikan secara seksama kebersihan dan kebugaran udara dalam ruangan. Apakah sistem pencahayaan ruangan memadai untuk mendukung jam kerja para karyawannya.
Apakah ruangan kantor itu justru berbau asap rokok? Setiap pegawai memiliki hak dan tanggungjawab sama, yakni memperoleh udara segar dan memelihara kebersihan ruangan. Pegawai kantor yang terlihat berulangkali bersin menandakan kurangnya asupan udara segar dan bersih dalam ruangan itu.

Berikut sejumlah pertanyaan seputar tanda-tanda tempat kerja bermasalah. Apakah di ruang tempat kerja Anda terpampang di dinding gambar atau tulisan yang dapat memotivasi semangat kerja karyawan?

Apakah cukup tersedia tong sampah? Apakah sampah berserakan di lantai? Apakah karpet ruangan berdebu atau ada bercak-bercak bekas tumpahan kopi atau teh.
Bila Anda mendapati tempat kerja dengan banyak karyawan yang tertidur dan berpangku dagu di atas meja, maka Anda perlu ekstra kritis mengajukan pertanyaan mengenai kesungguhan dan ketetapan hati para karyawannya.Kalau Anda mendapati tanda-tanda itu, maka pertimbangkan secara masak, apakah tempat kerja itu memang pas untuk Anda.

Article, Awan Panas Merapi

Awan Panas Merapi itu Seperti.....

"Jika digambarkan seperti kita membakar belalang, maka belalang itu akan kaku dan hangus. Korban yang diterpa awan panas akan kaku dan hangus yang dilumuri debu," kata pakar geologi Universitas Indonesia, Dr. Rokhmatuloh,"National Geographic" bahkan menyebut korban letusan Merapi 26 Oktober lalu adalah versi modern dari kehancuran Pompeii di era purba, karena mayat-mayat kaku berdebu di Merapi mirip dengan korban tewas di Pompeei dua millenium lalu.

"Jika awan panas itu tidak berlalu atau diam saja, maka dapat dipastikan korban akan menjadi abu," kata Rokhmatuloh.Tak heran, jika para vulkanolog menyebut "pyroclastic flows" atau "wedhus gembel" adalah material vulkanik yang paling mematikan.

Gambaran lainnya adalah letusan Gunung Pelee di St Pierre, Prancis, pada 1902.Sebanyak 29 ribu penduduk kota itu mati seketika dalam pada posisi terakhir tubuhnya bergerak, persis korban Merapi 108 tahun kemudian. Hanya satu orang yang selamat di St Pierre dan dia adalah penghuni tahanan bawah tanah di kota itu.

Kandungan awan panas diantaranya terdiri dari gas fluor, belerang, H2S (gas asam), magnesium, dan kalium.Fluor adalah gas halogen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif dan elektronegatif. Gas ini amat berbahaya karena menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit."Polusi gas asam yang mengandung belerang menyerang sistem pernapasan manusia dan merusakkan paru-paru," kata pakar geofisika dari Universitas Indonesia, Dr. Abdul Haris,
Satu laman yang diasuh seorang geolog (mivo-sys.tripod.com/pyroclastic.html), mengilustrasikan bagaimana awan panas merusak paru-paru untuk kemudian mencabut nyawa manusia.

"Kebanyakan orang yang mati akibat awan panas adalah karena tertimpa reruntuhan atau terbakar abu panas dan gas beracun," kata laman ini.Mereka yang terkubur biasa terperangkap oleh udara panas yang luar biasa. Gas dan debu bersuhu 660 derajat Celcius akan dengan mudah membakar apapun, dari pakaian hingga tubuh manusia.

Pembakaran berhenti jika oksigen habis di sekitar wilayah terselimuti awan panas. Namun, begitu oksigen masuk lagi, wilayah itu bakal segera terbakar kembali.

Gas dan abu panas itu dihirup korban. Paru-paru korban seketika layu atau tersumbat akibat menghirup material vulkanik ekstrem itu, lalu beberapa lama kemudian korban mati seketika.Contohnya adalah para korban tragedi St Pierre pada 1902 yang harus manahan derita berhari-hari karena paru-parunya terbakar. Mereka kemudian akhirnya meninggal dunia.

Mayat-mayat yang ditemukan di kota itu dan juga Pompeii, umumnya dalam posisi menggeliat, seperti kehabisan nafas atau oksigen.Tapi penelitian terbaru terhadap kota Pompeii justru menyebutkan bahwa penduduk Pompeii tewas karena terkaman awan panas, bukan karena kehabisan oksigen.

"Dari pola warna dan retakan tulang, korban mati karena panas yang ekstrem," kata vulkanolog Giuseppe Mastrolorenzo seperti dikutip National Geographic News (2/10).Dia melanjutkan, "Suhu yang naik sampai 300 derajat Celcius atau lebih, cukup untuk membunuh ratusan orang dalam hitungan detik." Dua ribu tahun setelah Pompeii, awan panas juga yang mengambil nyawa lebih dari seratus orang penduduk lereng Gunung Merapi.

"Mayat-mayat dalam posisi menggeliat-geliat itu bukan akibat menahan sakit berkepanjangan, melainkan karena seketika kaku akibat tekanan panas menerkam tubuh," kata Mastrolorenzo.Paparan ini mungkin cukup membantu menggambarkan mengapa manusia harus dijauhkan dari daerah-daerah yang berada di jangkauan sebaran awan panas.

Bukan saja karena awan panas atau "wedhus gembel" ini efeknya mengerikan dengan tak menyisakan apapun yang disentuhnya, tetapi karena material vulkanik ini juga begitu sulit diprediksi kapan datang dan berhentinya.Untuk itu, adalah sangat penting bagi warga sekitar Gunung Merapi untuk mematuhi saja rekomendasi-rekomendasi yang diberikan pakar vulkanologi dan otoritas penanggulangan bencana.

Bahkan jika aktivitas gunung berapi itu selesai, masih perlu waktu sekurang-kurangnya dua minggu lagi sebelum para pengungsi diizinkan kembali ke rumahnya."Waktu dua minggu adalah untuk meneliti apakah aktifvitas gunung berapi seperti kegempaannya, benar-benar selesai,"

Hot News, Email Facebook

Facebook membuat Email Baru

Facebook siap untuk mengumumkan perombakan radikal atas layanan messagenya, sebagaimana desas desus yang beredar di internet.Tetapi apakah alamat @facebook.com sungguh memungkinkan jejaring sosial itu menyangi Gmail ? Seperti dilaporkan koran terbitan Inggris, Telegraph, Facebook akan menyelenggarakan sebuah acara pada Senin pekan ini dan rumor di internet memperkirakan akan ada pengumuman atas layanan email jejaring sosial itu.

Pengumuman tentang "Proyek Titan" mungkin saja mencakup alamat email "@facebook.com" yang diumumkan untuk publik, dan perombakan pada keseluruhan sistem pesan di Facebook.Menurut Telegraph, kemungkinan email Facebook yang konon berjuluk 'Gmail killer" itu, jika pun ada, akan diluncurkan secara terbatas. Buktinya, tak ada acara serupa di Inggris.

Berdasarkan laporan situs Techcrunch, produk itu akan terbatas peluncurannya tapi mungkin akan terintegrasi dengan Facebook popular places, foto, dan aplikasi-aplikasi event.Tak seperti biasanya, Facebook telah memutuskan tak akan menggunakan kantor pusatnya di Palo Alto tapi akan diadakan bersama=sama dengan acara pertemuan tingkat tinggi teknologi web 2.0 di San Fransisco.Pendiri jejaring sosial itu Mark Zuckerberg akan berbicara pada pertemuan tingkat tinggi itu di sore harinya.

Berdasarkan keterangan Mashable.com, sistem pesan Facebook terbaru itu "sulit untuk dikelola ; pengguna tak bisa mengirimkan pesan diluar lingkup Facebook, dan sistem itu tak mampu menangani hal sederhana seperti lampiran dan penerusan pada surat elektronik. " Jika Facebook sungguh menginginkan bersaing dengan Google, hal itu membutuhkan sebuah sistem pesan sejenis yang jauh lebih berani untuk surat elektronik berbasis web. "Senin mungkin akan menjadi hari di mana kita lihat hal itu terjadi," kata Mashable.Proyek raksasa itu pertama kali disebutkan oleh Michael Arrington pada situs TechCrunch.